Gambar Sampul PPkn  · Partisipasi Warga Negara
PPkn · Partisipasi Warga Negara
Nuryadi dan Tolib

24/08/2021 11:54:17

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

89

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Tabel 3.3

Ciri-Ciri Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

No.

Ciri-Ciri Tata Kelola

Pengertiannya

1.

Demokratis

Menjalankan tata pemerintahan secara

terbuka terhadap kritik dan kontrol dari

rakyat

2.

Komunikatif

3.

Penguatan Diri Sendiri

4.

Keseimbangan Kekuatan

5.

Independensi

D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik di Indonesia

Peran serta dalam sistem politik lazimnya disebut dengan partisipasi politik.

Partisipasi politik secara umum berarti keterlibatan seseorang/sekelompok

orang dalam suatu kegiatan politik. Definisi partisipasi politik salah satunya

dikemukakan oleh

Verba,

yang mengungkapkan bahwa partisipasi politik

adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung

bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan atau

tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

90

Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik

secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan

dari pihak lain yang tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang

akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya.

Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai

bermacam-macam bentuk dan intensitas. Hal ini menyebabkan bervariasinya

partisipasi politik yang dilakukan oleh warga negara dari mulai tingkatan yang

pasif sampai pada tingkatan yang aktif. Bila dihubungkan dengan hak dan

kewajiban warga negara, partisipasi politik meruapakan kewajiban yang harus

dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab warga negara yang berkesadaran

politik tinggi dan baik.

Partisipasi politik yang baik akan terwujud dalam masyarakat politik yang

sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat dapat disebut masyarakat politik

jika masyarakat tersebut telah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1.

Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah.

2.

Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan

masyarakat.

3.

Memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan.

4.

Memilki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat.

5.

Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan

bagaimana sebuah institusi bekerja.

6.

Dapat menerima perbedaan pendapat.

7.

Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang

dihadapi bangsa.

8.

Memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan

negara dan bangsanya.

9.

Memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan

penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan

kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan.

10.

Menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan,

keberadaan dan keutuhan negara memahami, menyadari dan melaksana-

kan sikap dan perilaku yang seseuai dengan hak dan kewajibannya sebagai

warga masyarakat dan warga negara.

11.

Patuh terhadap hukum dan menegakkan supremasi hukum.

12.

Membangun budaya politik yang demokratis.

91

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat.

Partisipasi dan perilaku politik harus berlandaskan pada nilai dan norma yang

berlaku. Berikut adalah contoh partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan

nilai dan norma yang berlaku.

a. Di Lingkungan Sekolah

Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencermin-

kan pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai

berikut.

1)

Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler

seperti Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.

2)

Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau

organisasi ekstrakurikuler yang diikuti.

3)

Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.

Sumber: www.metrotvnews.com

Gambar 3.5 Salah satu bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik adalah

ikut serta memilih dalan pemilihan umum.

13.

Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan.

14.

Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik.

15.

Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan

cinta tanah air.

Berdasarkan karakteristiknya, masyarakat politik berkedudukan sebagai

masyarakat yang menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan kekuasaan negara,

baik sebagai penyelenggara kekuasaan negara maupun sebagai pengawas

pelaksanaan kekuasaan negara, dalam bentuk institusi formal (DPR) ataupun

informal (partai politik, kelompok kepentingan dan kelompok penekan).

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

92

Dalam pelaksanaan demokrasi tidak langsung siswa dapat menyampai-

kan aspirasi dan pendapatnya melalui usulan dan saran yang ditujukan

kepada pejabat sekolah atau pejabat pemerintahan. Cara lain yang bisa

ditempuh adalah dengan membuat artikel yang berisikan aspirasi siswa

yang dimuat di majalah dinding, buletin sekolah, dan sebagainya.

Supaya perilaku politik yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik

yang sesuai aturan, maka setiap siswa harus memperhatikan ketentuan-

ketentuan atau norma-norma sebagai berikut.

1)

Pancasila.

2)

Undang-Undang Dasar RI 1945.

3)

Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan

Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

4)

Tata tertib siswa, dan sebagainya.

b. Di Lingkungan Masyarakat

Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung

dapat ditampilkan warga masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai

berikut.

1)

Forum warga.

2)

Pemilihan ketua RT, RW, kepala desa, ketua organisasi masyarakat dan

sebagainya.

3)

Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD dan

sebagainya.

Warga masyarakat dapat menampilkan perilaku politiknya yang

mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak langsung melalui penyampaian

pendapat atau aspirasi baik secara lisan ataupun tertulis melalui lembaga

perwakilan rakyat atau melalui media massa seperti koran, majalah dan

sebagainya. Agar dalam pelaksanaan perilaku politik tersebut sesuai dengan

aturan dan norma-norma sebagai berikut.

1)

Pancasila dan UUD RI 1945.

2)

Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang

HAM, undang-undang parpai politik dan sebagainya.

93

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3)

Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan

RT-RW, Peraturan Desa dan sebagainya.

4)

Norma-norma sosial yang berlaku.

c. Di Lingkungan Negara

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat

kita tampilkan secara langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

1)

Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.

2)

Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada).

3)

Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun.

Perilaku politik yang tidak langsung dapat diwujudkan melalui

penyampaian aspirasi pada lembaga perwakilan rakyat, partai politik,

organisasi masyarakat dan media massa. Supaya perilaku yang ditampilkan

mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan, maka harus menaati

ketentuan-ketentuan dan norma-norma sebagai berikut.

1)

Pancasila.

2)

UUD NRI 1945.

3)

Undang-Undang seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Undang-

Undang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI

Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di

Muka Umum dan sebagainya.

4)

Peraturan Pemerintah.

5)

Keputusan Presiden.

6)

Peraturan daerah.

Berbagai bentuk partisipasi dan perilaku politik di atas merupakan peran

serta aktif dalam pelaksanaan sistem politik di indonesia. Peran aktif warga

negara juga dapat dilakukan dalam berbagai aspek lainnya seperti dalam

bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial budaya. Partisipasi warga negara

dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara pada gilirannya

dapat memperkuat sistem politik bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

94

Tugas Kelompok 3.1

Nah, carilah di internet atau sumber lain bersama anggota kelompok kalian

tentang contoh partisipasi masyarakat dalam sistem politik Indonesia sesuai

dengan nilai dan norma yang berlaku.

Tabel 3.4

Contoh Partisipasi Masyarakat dalam Sistem Politik

No.

Lingkungan

Contoh Partisipasi

Manfaatnya

1.

Sekolah

2.

Keluarga

3.

Masyarakat

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi tentang kewenangan lembaga-lembaga

negara, tentu saja kalian semakin meyakini betapa pentingnya keberadaan

lembaga negara dalam sistem poliitik dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Coba kalian renungkan, sejauh manakah peran lembaga negara dalam

melaksanakan amanat UUD NRI Tahun 1945? Berikan ulasan singkat terhadap

kinerja lembaga-lembaga negara.

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

95

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Rangkuman

1. Kata Kunci

Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada

bab ini adalah suprastruktur, infrastruktur, lembaga negara, sistem politik,

impeachment

, dan pemerintah.

2. Intisari Materi

Materi Bab 3 ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

a.

Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di

dalam negara atau masyarakat berupa proses alokasi nilai-nilai dasar

kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di

antara kegiatan-kegiatan politik tersebut.

b.

Suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas

yang terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya di-

atur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya.

c.

Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam

masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-kelompok

tersebut tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk

turut serta dalam membentuk kebijakan negara.

d.

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan

negara dan masyarakat yang bersandar pada

stakeholders.

Pemerintah dan

mayarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang

dihadapi bersama dan sekaligus merencanakan bersama apa yang mau

dilakukan dan hendak dikerjakan di masa mendatang.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

96

Penilaian Diri

Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian

telah mencerminkan warga negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur

dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda ceklis

(√) pada kolom sebagai berikut.

a.

Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

b.

Sr (sering), apabila sering melakukan sesuai dengan pernyataan dan

kadang- kadang tidak melakukan.

c.

Kd (ka

d

ang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering

tidak melakukan.

d.

TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan.

No.

Contoh Perilaku

Sl

Sr

Kd

TP

Alasan

1.

Membuat peraturan di kelas.

2.

Mematuhi peraturan di sekolah.

3.

Memiliki rasa cinta tanah air.

4.

Melaksanakan pemilihan ketua

OSIS

.

5.

Mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler.

6.

Ikut dalam forum diskusi di

sekolah.

7.

Ikut melaksanakan kerja bakti di

tempat tinggal.

8.

Ikut dalam pemilihan ketua karang

taruna.

9.

Mematuhi peraturan RT/RW.

97

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

No.

Contoh Perilaku

Sl

Sr

Kd

TP

Alasan

10.

Tidak berbuat keributan di

lingkungan.

11.

Ikut dalam kampanye partai

politik.

12.

Menghormati hak orang lain.

13.

Ikut dalam kegiatan demonstrasi.

14.

Menjaga nama baik keluarga dan

sekolah.

15.

Ikut merasa bangga ketika lagu

Indonesia dikumandangkan.

PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

1.

Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang untuk mengunjungi kepala

dusun/kepala desa/ketua RT/ketua RW di daerah kalian.

2.

Buatlah dokumentasi foto tentang tempat kepala dusun/kepala desa/ketua

RT/ketua RW melaksanakan tugasnya.

3.

Lakukanlah wawancara tentang tugas, hak, dan kewajibannya sebagai kepala

dusun/kepala desa/ketua RT/ketua RW.

4.

Buatlah dalam bentuk laporan tertulis disertai foto kepala dusun/kepala desa/

ketua RT/ketua RW.

5.

Apabila sudah selesai segera kumpulkan kepada guru dan informasikan

nilai yang kalian peroleh kepada orang tua masing-masing sebagai bentuk

pertanggungjawaban kalian.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

98

UJI KOMPETENSI BAB 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.

1.

Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam

negara atau masyarakat, kegiatan tersebut berupa proses alokasi

nilai-nilai

dasar kepada masyarakat. Jelaskan pengertian sistem politik menurut pendapat

para ahli!

2.

Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi

pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Jelaskan apa yang

dimaksud

partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media

komunikasi politik.

3.

Sesungguhnya, kedudukan presiden dalam sistem pemerintahan presidensial

sangat kuat, namun dalam Pasal 7B [1] UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945 telah dijelaskan tentang proses pemberhentian presiden. Uraikan proses

pemberhentian presiden menurut Pasal 7B [1] UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945!

4.

Pada praktiknya, tatakelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk

pengelolaan negara dan masyarakat yang bersandar pada

stakeholders.

Sebutkan 5 (lima) ciri dan karakteristik tata kelola pemerintahan yang baik!

5.

Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat

yang berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku. Jelaskan bentuk

perilaku dan partisipasi politik yang dapat kita lakukan sebagai warga negara!